BAB II
PEMBAHASAN
Logika adalah
sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan karena
itu , berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir,
seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu.
1.
Aturan
cara berpikir yang benar
Kondisi adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud,
dapat terlaksana. Untuk berpikir baik , benar,logis dialektis, juga dibutuhkan
kondisi-kondisi tertentu :
a.
Mencintai
kebenaran
Sikap ini sangat pundamental untuk berpikir yang baik, sebab sikap
ini senatiasa menggerakkan si pemikir untuk mencari,mengusut, meningkatkan mutu
berpikir dan penalarannya. Menggerakkan si pemikir untuk senantiasa mewaspadai
ruh – ruh yang akan menyelewengkannya dari yang benar. Minsalnya
menyederhanakan kenyataan,menyempitkan cakrawala/ perspektif, berpikir
terkotak-kotak,memutlakkan titik berdiri atau suatu profil dan sebagainya.
b.
Ketahuilah
dengan sadar apa yang sedang anda kerjakan
Kegiatan yang sedang dikerjakan adalah kegiatan berpikir. Seluruh
aktivitas intlek kita adalah suatu usaha terus menerus mengerjakan kebenaran
yang diselingi dengan diperolehnya pengetahuan tentang kebenaran tetapi
bersifat parsial.
c.
Ketahuilah
dengan sadar apa yang sedang anda katakan
Pikiran diungkapkan kedalam kata-kata.kecermatan pikiran terungkap
kedalam kecermatan kata-kata,karenanya kecermatan ungkapan pikiran kedalam kata
merupakan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi.
d.
Buatlah
distingsi (pembeda) dan pembagian(klasifikasi) yang semestinya Jika ada dua hal
yang tidak memiliki bentuk yang sama , hal itu jelas berbeda .tetapi banyak
kejadian di mana dua hal atau lebih menpunyai bentuk sama,namun tidak identik. Disinilah
perlunya membuat distingsi, suatu berbedaan.
e.
Cintailah
difinisi yang tepat
Penggunaan bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan tidak
ditangkap sebagaimana yang di ungkapkan atau yang dimaksud. Karenanya jangan
segan membuat definisi. Difinisi harus diburu hingga tertangkap .Definisi
adalah pembatasan yakni membuat jelas batas-batas sesuatu.
f.
Ketahuilah
dengan sadar mengapa anda menyimpulkan begini atau begitu Ketahuilah mengapa
anda berkata begini atau begitu. Anda harus bisa dan biasa melihat asumsi –
asumsi.imflikasi-imflikasi,dan dan konsekkuensi-konsekuensi dari suatu penuturan.
Pernyatan atau kesimpulan yang dibuat.
g.
Hindarilah
kesalahan kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,serta sangguplah mengenali
jenis,macam dan nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan
pemikiran(penalaran).
Menurut irving
yang dimaksud dengan logika ialah suatu studi sistematis mengenai metode dan
dasar-dasar yang digunakan untuk memberi perbedaan antara pendapat yang benar
dengan pendapat yang keliru. Logisian melakukan penelitian mengenai hubungan
nyata yang terjadi antara premis dan konklus di dalam suatu argumentasi jalan
dengan premis atau tercantum di dalam premis maka pendapat adalah benar.
Bila suatu
premis dianggap benar, tidak meragukan dan bersifat demonstratip sebagai dasar
konklusi yang benar, pendapat demikian disebut logika deduktif. Logika deduktif
erat kaitannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi
kesimpulan yang bersifat umum.
Menurut popkrin
dan stroll, logika deduktif adalah hubungan dengan usaha untuk menetapkan suatu
pendapat yang tidak diragukan..minsalnya: pada dasarnya semua manusia akan
mati, maka kita sebagai manusiapun akan mati juga dan kebalikan dari deduktif
adalah logika induktif. Logika induktif adalah suatu kesimpulan yang diambil dari
hal-hal yang khusus dan diarahkan pada masalah yang umum, minsalnya ; saya
pasti akan mati sebab semua manusia harus mati.
Dalam hubungan
itu popkrin dan stroll menjelaskan dengan menggunakan contoh sebagai berikut.
1. Semua orang amerika adalah manusia
2. Semua manusia harus mati
Metode yang digunakan pada contoh diatas disebut pendapat deduktif,
mungkin ada yang meragukan kebenarannya itu ”semua manusia harus mati” maka
untuk membenarkan kalimat
“semua orang amerika harus mati, untuk menentukan kebenarannya harus menggunakan
jalan lain yaitu .
1. semua orang amerika yang lahir pada tahun 1830 telah mati
2. Orang-orang amerika akan mati.
Kebenaran kalimat (1) dan (2) merupakan suatu kemungkinan, bahwa
kalimat tersebut benar atau keliru, penalaran seperti ini memungkinkan disusunnya
pengetahuan secara sistematis yang mengarah pada pernyataan-pernyataan yang
makin lama makin bersifat fundamental.
Penalaran
deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya penalaran induktif . penarikan
kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berfikir yang dinamakan
silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan,
minsalnya :
1. semua mahluk mempunyai mata ( premis 1 )
2. si pulan adalah seorang mahluk ( premis 2 )
3. jadi si pulan mempunyai mata ( premis 3 )
Kesimpulan yang
diambil bahwa si pulan mempunyai mata adalah sah, sebab kesimpulan ditarik
secara logis dari kedua premis yang mendukung, ketetapan penarikan kesimpulan
tergantung dari 3 hal yaitu, kebenaran premis mayor, dan premis minor serta keabsahan
pengambilan kesimpulan. Sekiranya salah satu unsur tersebut persyaratan tidak
memenuhi maka kesimpulan yang ditarik akan salah maka logika induktif tidak
ada.
Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan
yang bersifat umum dari dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran
secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan pernyataan yang
mempunyai ruang yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri
dengan pernyataan yang bersifat umum. Umpamanya kita mempunyai pakta bahwa
kambing, gajah mempunyai mata, demikian jiga dengan singa,kucing dan binatang
lainya.dari pernyataan –pernyataan ini kita dapat menarik kesimpulan yang
sifatnya umum yaitu semua binatang mempunyai mata.
Menurut popklin dan stroll, memiliki suatu hal yang sangat rentang
dalam hubungan dengan ilmu pengetahuan. Bila kita berpaling dari didalam isi
buku klauser dan kunez didalam bukunya philosofhy the study of alternative
beliefs .maka dalam menjawab pertanyaan” what is logika? Sebagai berikut:
logika adalah suatu study mengenai kebenaran atau kekeliruan suatu pendapat
dalam hubungan kebenaran dan kekeliruan pendapat yang lain. Oleh karena itu
penalaran adalah suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan.
Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar
kebenaran, maka proses berfikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil
pembahasan yang di atas dan berdasarkan dari berbagai macam nara sumber
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa logika adalah merupakan peran akal yang
memanfaatkan kebebasan yang dimilikinya menganggap sebagai kebenaran bahwa segala
sesuatu yang ada paling kurang diragukan pun berarti tidak,mengakui bahwa bagaimanapun
juga ditinjau secara mutlak, mustahil bawa ini merupakan peristiwa terpenting ,
karena secara demikian dapatlah dengan mudah ditarik perbedaan antara halhal yang
termasuk akal .
Untuk
memperoleh kepastian bahwa segala sesuatu yang kita pahami secara terang dan
tegas memang benar menurut cara berpikir katik.
Logika ada dua (2) macam :
1 . logika deduktip
Logika yang membicarakan cara – cara untuk menyampaikan kesimpulan
lebih dahulu diajukan pernyataanernyataan mengenai semua atau sejumlah ini
diantara satu kelompok barang .
2 . logika Induktif
Logika yang membantu kita dalam menarik kesimpulan dari hal yang
bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individualis ( khusus ) dan Terdapat
dua penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif
a. Penalaran deduktif adalah
silogisme adalah suatu argumentasi yang terdiri dari dua buah
premis dan dari premis itu ditarik kesimpulan.
b. Penalaran induktif
Minsalnya: saya pasti akan mati sebab semua manusia harus mati.
DAFTAR PUSTAKA
Bawengan,G.W. 1997.Sebuah
Studi Tentang Filsafat. PT.Prada Paramita: Jakarta.
S.Seria Sumantri,Jujun,2001.Filsafat
Ilmu.Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.
Bactiar Amsal.2004. Filsafat
Ilmu.PT.Raja Grapindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar