Senin, 28 September 2015

Teori Para Ahli tentang Akhir Dunia

Oke Selamat Pagi Blogger.

Sekarang gua mau nge post tentang Teori teori ilmuan tentang bagaimana berakhirnya dunia ini.
sebenarnya ada banyak teori para ilmuan tentang ini tapi kali ini gua bakal nge post beberapa teori buat kalian. Happy Reading!

Teori Pertama yaitu Teori "TheBig Crunch"
Semesta diyakini bermula dari sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Bagaimana dengan akhir semesta? Apakah ilmu pengetahuan memang mengenal yang disebut kiamat?

Ada satu teori yang dikembangkan untuk menguraikan nasib semesta. Salah satunya disebut Big Crunch. Menurut teori itu, semesta akan berakhir menjadi kesatuan yang sangat mampat. Situasi tersebut mungkin bisa disebut kiamat.

Berdasarkan teori Big Crunch, semesta akan mengembang sebagai konsekuensi dari Big Bang. Namun, pengembangan tak akan terus-menerus terjadi. Pada suatu titik, semesta akan berhenti mengembang dan menyusut. Semua akan ditarik hingga hanya tersisa lubang hitam terbesar.

ini Merupakan Gambar ilustrasi dariTeori The Big Crunch

Teori Kedua yaitu Teori The Big Bounce
jujur saja yang pertama kali terlintas dibenak saya ketika membaca kata bounce adalah game kesukaan masa kecil saya.tapi sebenarnya itu tidak ada hubungannya dengan teori ini. Kembali ke topik, Menurut teori Big Bounce, Big Bang dan Big Crunch adalah suatu proses kehidupan semesta yang berupa siklus. Semesta tercipta lewat Big Bang, mengembang, menyusut, mati dalam bentuk Big Crunch hingga akhirnya terlahir kembali lewat Big Bang. Big Crunch akan selalu diikuti Big Bang.

Kebenaran Big Bounce sangat tergantung dari ada tidaknya Big Crunch. Sementara Big Crunch sendiri mensyaratkan adanya nilai densitas yang lebih tinggi dari nilai tertentu, atau disebut densitas kritis. Tanpanya, Big Crunch takkan terjadi.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan adanya materi gelap yang membuat semesta terus mengembang. Gaya karena adanya materi gelap mengalahkan gaya gravitasi yang diprediksi membuat semua obyek semesta tertarik dalam Big Crunch.

Dengan demikian, masih sulit untuk memercayai akan adanya Big Bounce, semesta yang mengalami reinkarnasi. Big Bounce hanyalah salah satu teori yang menguraikan nasib semesta, masih ada teori lain, yaitu Big Crunch serta Big Rip.

Akankah manusia mampu membuktikan akan ada atau tidaknya Big Bounce. Satu-satunya cara adalah mengalaminya. Lima miliar tahun mendatang, Matahari akan menjadi bintang raksasa merah, membuat kehidupan di Bumi musnah. Manusia tak akan mengalami Big Bounce kecuali bisa survive dari kiamat Bumi dan hidup hingga triliunan tahun mendatang. Berikut ilustrasinya :

Teori ketiga yaitu Teory Big Freeze
Ada skenario akhir semesta yang disebut Big Freeze. Skenario ini, kadang juga disebut Heat Death atau matinya energi panas. Dalam teori ini materi perlahan akan meluruh menjadi radiasi seiring alam semesta yang terus mengembang. Setelah triliunan tahun, bahkan atom yang membentuk materi yang tersisa akan mulai terdegradasi dan berdisintegrasi.

Bintang-bintang akan menua dan hancur, lubang hitam akan menguap dan akhirnya bahkan partikel cahaya akan lenyap.
kiamat terjadi sebagai konsekuensi karena proses mengembangnya semesta yang tanpa batas. Istilah Heat Death, yang menjadi nama lain teori ini, berasal dari gagasan bahwa dalam sistem yang terisolasi, entropi, atau sederhananya terkait dengan energi per satuan temperatur, akan terus meningkat hingga mencapai nilai maksimum.


Pada saat entropi mencapai maksimum, panas akan terdistribusi merata di wilayah yang sangat luas, tak mengizinkan adanya ruang yang memungkinkan penggunaan energi. Saat itu, gerak mekanik dalam suatu sistem takkan mungkin. Skenario akhir masa dalam Big Freeze berlawanan dengan Big Crunch. Dalam Big Crunch, semesta akan menjadi sangat mampat, membentuk lubang hitam sangat besar. Sementara itu, dalam Big Freeze, semesta menjadi sangat gelap dan dingin.


Untuk menentukan skenario mana yang lebih mungkin, ilmuwan harus menggali data tentang densitas, komposisi, dan bahkan bentuk semesta. Ada yang disebut densitas kritis. Jika nilai densitas yang ditemukan lebih rendah, skenario Big Freeze menjadi mungkin. Sejauh ini, pengukuran oleh Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) yang menangkap Cosmic Microwave Background Radiation (CMBR) mengindikasikan bahwa densitas jauh lebih kecil daripada densitas kritis. Dengan demikian, ilmuwan menyatakan, Big Freeze adalah skenario kiamat semesta yang paling mungkin. Kapan terjadinya? Masih triliunan tahun lagi.

Kalo menurut Gua sih, bagaimana dunia atau alam semesta ini berakhir tidak ada seorang manusia pun yang tau. kembali lagi semua merupakan rahasia ilahi. Sekian Dulu Blogger, Kapan kapan Kita sambung lagi dengan topik yang berbeda dan lebih menarik tentunya! Mohon maaf bila terdapat kesamaan ide atau salah dalam penulisan kata karna kesempurnaan hanya milik tuhan. Terima Kasih Sudah mampir ke blog ini.





















Sumber :  Kaskus.Co.id